Pada pertemuan Dewan Kebijakan Moneter Reserve Bank of Australia (RBA) pada 7–8 Juli 2025, suku bunga acuan (cash rate) dipertahankan pada 3,85%, meskipun pasar mengharapkan penurunan lebih lanjut. Keputusan ini mencerminkan pendekatan hati-hati RBA dalam menanggapi data ekonomi yang bervariasi dan ketidakpastian global yang meningkat. ABC+4Reserve Bank of Australia+4BlackRock+4Small Caps+3Reuters+3The Australian+3
📊 Kondisi Ekonomi Domestik
Inflasi inti (trimmed mean) tercatat sebesar 2,9% pada kuartal Maret 2025, berada di tengah kisaran target RBA 2–3%. Namun, data inflasi bulanan menunjukkan sedikit lonjakan, yang membuat RBA memilih untuk menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil langkah pelonggaran moneter. AInvest+2BlackRock+2Reserve Bank of Australia+2
Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelambatan, dengan tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3% pada Juni 2025, setelah sebelumnya 4,1% pada Mei. Meskipun demikian, tingkat partisipasi tenaga kerja tetap tinggi, dan pertumbuhan lapangan kerja tahunan mencapai 2%. News.com.au
🌐 Dampak Ekonomi Global
Ketegangan perdagangan global, terutama terkait dengan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, telah meningkatkan ketidakpastian ekonomi. Meskipun ancaman tarif tidak sepenuhnya terealisasi, RBA tetap waspada terhadap potensi dampak negatif terhadap ekspor dan investasi.
RBA juga mencatat bahwa meskipun pasar keuangan global menunjukkan perbaikan, ketidakpastian tetap tinggi. Oleh karena itu, RBA memilih untuk mempertahankan suku bunga demi memastikan stabilitas ekonomi domestik.
🔮 Prospek ke Depan
RBA diperkirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan berikutnya pada 12 Agustus 2025, jika data inflasi kuartal kedua yang akan dirilis pada 30 Juli menunjukkan penurunan yang konsisten.
Dengan latar belakang inflasi yang terkendali dan pelambatan ekonomi domestik, RBA berencana untuk menurunkan suku bunga secara bertahap untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memicu lonjakan inflasi.
Secara keseluruhan, RBA mengadopsi pendekatan yang hati-hati dan data-driven dalam kebijakan moneternya, dengan fokus pada pencapaian inflasi yang stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.