
Paris, Prancis – Bintang bulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menarik perhatian dunia saat melenggang di karpet merah Paris Fashion Week 2025. Atlet yang selama ini dikenal karena prestasinya di lapangan badminton itu kini memukau publik global lewat penampilannya sebagai brand ambassador terbaru untuk Louis Vuitton Asia Pasifik.
Gregoria tampil mengenakan gaun avant-garde berbahan campuran satin dan kulit berwarna hitam dan perak, dipadukan dengan aksesori emas yang terinspirasi dari bentuk shuttlecock. Kehadirannya di acara ini sekaligus mengukuhkan namanya dalam daftar atlet Indonesia yang berhasil menembus ranah mode internasional.
Dari Lapangan ke Catwalk
Dalam wawancara eksklusif dengan Vogue Paris, Gregoria mengaku terkejut namun bersyukur atas undangan untuk hadir dan mewakili Indonesia di panggung fashion dunia. “Saya selalu percaya bahwa atlet juga bisa mengekspresikan diri lewat gaya. Dunia olahraga dan fashion bisa saling melengkapi, dan saya senang bisa membawa cerita dari lapangan ke dunia seni,” ujarnya.
Gregoria juga berbagi bahwa kepercayaan dirinya tumbuh setelah menyabet medali emas di Kejuaraan Asia 2025, yang menurutnya menjadi momen transformasi secara pribadi dan profesional. “Sejak saat itu, saya belajar mencintai diri saya sepenuhnya, termasuk mengeksplorasi dunia di luar shuttlecock dan net,” tambahnya.
Apresiasi dari Dunia Mode dan Olahraga
Kehadiran Gregoria mendapat sambutan hangat dari para pelaku industri mode. Direktur kreatif Louis Vuitton, Nicolas Ghesquière, memuji Gregoria sebagai “simbol keanggunan atletik dan kekuatan perempuan Asia modern.” Media global seperti Elle, Harper’s Bazaar, dan WWD menyoroti penampilannya sebagai salah satu yang paling mencuri perhatian malam itu.
Dunia olahraga pun bangga. PSSI, PBSI, dan Kemenpora RI mengunggah ucapan selamat dan menyebut Gregoria sebagai contoh nyata “olahragawan serba bisa” yang menginspirasi generasi muda untuk percaya diri dan menembus batasan bidang.
Kesimpulan
Langkah Gregoria Mariska di Paris Fashion Week 2025 menandai era baru bagi atlet Indonesia yang mulai diperhitungkan tak hanya di arena kompetisi, tapi juga sebagai ikon gaya dan budaya. Ia bukan hanya mencetak sejarah dengan raketnya, tetapi juga dengan caranya mengekspresikan keunikan dan kekuatan dirinya di panggung dunia.