
Jakarta, 4 Juli 2025 – Kuku cantik dengan desain glitter, chrome, dan 3D embellishment memang menjadi tren kecantikan yang digemari banyak perempuan. Namun, di balik tampilannya yang memukau, nail art ternyata menyimpan risiko medis yang cukup serius, mulai dari infeksi jamur kuku (onychomycosis) hingga gangguan pernapasan akibat bahan kimia yang digunakan.
Menurut dr. Ayu Lestari, SpKK, seorang dermatolog spesialis kuku dan kulit, prosedur nail art yang tidak steril serta paparan bahan kimia keras secara berulang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang kerap diabaikan.
💅 Infeksi Jamur Kuku: Risiko dari Nail Art yang Tidak Aman
Penggunaan gel, akrilik, hingga lem kuku palsu bisa menciptakan lingkungan lembap dan tertutup, yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Beberapa risiko utama:
-
Kuku menjadi rapuh, menguning, dan mengelupas
-
Terbentuk celah antara kuku asli dan lapisan nail art, tempat jamur tumbuh
-
Trauma mikroskopis saat pemasangan atau pelepasan kuku palsu
“Jika alat yang digunakan tidak disterilkan dengan benar, jamur dan bakteri bisa berpindah dari satu pelanggan ke pelanggan lain. Ini cukup sering terjadi di salon dengan standar kebersihan rendah,” jelas dr. Ayu.
🧪 Bahan Kimia Nail Art dan Dampaknya ke Pernapasan
Produk nail art seperti cat gel, pembersih kutikula, hingga cairan penghapus mengandung zat kimia berbahaya seperti:
-
Formaldehida – bahan pengawet kuat, bersifat karsinogenik
-
Toluena – bisa menyebabkan iritasi mata, pusing, hingga gangguan saraf jika terhirup berulang
-
Akrilat (methacrylate) – berpotensi menyebabkan iritasi kulit, reaksi alergi, dan asma
Paparan jangka panjang atau di ruang tertutup (seperti di salon kecil tanpa ventilasi) bisa menyebabkan:
-
Batuk kronis
-
Sesak napas atau asma reaktif
-
Peningkatan sensitivitas pernapasan terhadap zat kimia lain
🔍 Kasus Nyata di Klinik Kulit dan Paru
Berdasarkan data dari RS dr. Soetomo Surabaya tahun 2024, terdapat peningkatan 30% kasus onikomikosis (jamur kuku) yang dikaitkan dengan prosedur nail extension dan gel polish. Sementara itu, klinik paru RSUP Persahabatan Jakarta mencatat keluhan sesak napas dan batuk akibat akrilik pada teknisi nail art profesional yang terpapar setiap hari.
✅ Tips Aman Menikmati Nail Art Tanpa Risiko Kesehatan
-
Pilih salon terpercaya yang menggunakan alat steril (autoklaf atau UV sterilizer)
-
Hindari pemakaian kuku palsu/gel secara terus-menerus, beri jeda minimal 1 bulan
-
Minta bahan bebas formalin, toluena, dan DBP (phthalates)
-
Jangan lanjutkan nail art jika kuku dalam kondisi rusak, terkelupas, atau infeksi
-
Gunakan masker jika melakukan nail art di tempat berventilasi buruk
-
Rutin bersihkan dan keringkan sela kuku untuk cegah pertumbuhan jamur
📌 Kesimpulan
Nail art memang bisa menambah rasa percaya diri dan ekspresi diri, namun jangan abaikan potensi risikonya. Baik infeksi jamur maupun gangguan pernapasan bisa muncul secara perlahan dan sulit diatasi jika sudah parah.
“Cantik itu penting, tapi kesehatan tetap yang utama. Pilih tren kecantikan yang aman dan sesuai kondisi tubuh masing-masing,” pesan dr. Ayu.