
Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Gaya hidup sehat berbasis spiritualitas tengah menjadi tren baru di kalangan anak muda Indonesia. Komunitas lari bernama Subuh Runners, yang mengusung konsep lari pagi setelah salat subuh berjamaah, kini telah berkembang ke lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia, dari Banda Aceh hingga Makassar.
Gerakan ini menggabungkan olahraga, ibadah, dan aktivitas sosial dalam satu kegiatan rutin yang berlangsung setiap Sabtu dan Minggu pagi. Fenomena ini tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga dianggap sebagai bentuk gaya hidup positif yang merangkul nilai kebersamaan dan kedisiplinan.
Awal Mula dari Masjid Kecil di Depok
Komunitas ini berawal dari ide sederhana seorang pemuda asal Depok, Fajar Abdurrahman (28 tahun), yang pada tahun 2023 memulai rutinitas salat subuh berjamaah bersama teman-temannya, lalu dilanjutkan dengan jogging ringan keliling kompleks.
“Awalnya cuma lima orang. Sekarang kami punya lebih dari 8.000 anggota nasional,” ujar Fajar, yang kini didapuk sebagai Ketua Nasional Subuh Runners.
Komunitas ini terbuka untuk siapa saja, tanpa syarat keanggotaan atau biaya. Peserta cukup datang ke masjid yang ditunjuk, mengikuti salat subuh, lalu ikut sesi pemanasan dan lari bersama dengan rute 3–5 km.
Lebih dari Sekadar Lari
Subuh Runners tidak hanya fokus pada olahraga, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual dan sosial. Setiap akhir sesi lari, biasanya dilanjutkan dengan:
-
Kajian ringan selama 10–15 menit
-
Sarapan bersama menggunakan makanan potluck
-
Kegiatan sosial seperti bersih-bersih taman, kunjungan panti, atau pengumpulan donasi
Beberapa cabang di kota besar seperti Bandung, Surabaya, dan Medan juga mengadakan Subuh Runners Camp, yakni kegiatan akhir pekan di alam terbuka yang mencakup lari lintas alam, diskusi kebangsaan, dan pelatihan pertolongan pertama.
“Ini bukan cuma soal cardio, tapi soal karakter. Kami ingin membentuk pribadi yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual,” kata Annisa Rahma, koordinator Subuh Runners Jakarta Selatan.
Viral dan Didukung Tokoh-Tokoh Muda
Fenomena Subuh Runners menjadi viral setelah banyak influencer dan tokoh muda, termasuk ustaz milenial, artis berhijrah, hingga atlet nasional ikut serta dan membagikan pengalaman mereka di TikTok dan Instagram.
Aktris dan pengusaha muda Zaskia Adya Mecca, serta atlet bulu tangkis Chico Aura Dwi Wardoyo, turut meramaikan kegiatan ini di Jakarta dan Jogja. Video dokumentasi kegiatan Subuh Runners dengan tagar #SubuhRunnersID telah ditonton lebih dari 45 juta kali di TikTok hingga awal Juli 2025.
“Semangatnya bukan eksklusif, tapi inklusif. Ini komunitas sehat yang merangkul siapa saja,” ujar Chico.
Dampak Positif dan Ekspansi ke Luar Negeri
Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran UI, dr. Yuliana Prameswari, menyebut kegiatan ini sangat ideal karena mengombinasikan olah napas pagi hari, paparan sinar matahari pagi yang sehat, serta ritme sosial yang teratur.
“Endorfin meningkat, sistem imun terjaga, dan kualitas hidup membaik. Ini model komunitas preventif yang patut ditiru,” ujarnya.
Kini, beberapa diaspora Indonesia di luar negeri mulai membentuk cabang Subuh Runners di Kuala Lumpur, Melbourne, dan Jeddah.
Kesimpulan:
Subuh Runners membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi sarana ibadah, pembentukan karakter, dan penguatan komunitas. Di tengah tantangan era digital dan gaya hidup instan, gerakan ini hadir sebagai jawaban: sehat tidak harus mahal, dan spiritualitas bisa dimulai dari langkah pertama selepas subuh.